Kabartelisik.com – PT Bukalapak Tbk (BUKA) atau Bukalapak mengumumkan rencana untuk menutup sejumlah lini usaha atau anak usaha dalam waktu dekat. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kerugian yang terus dialami perusahaan selama tiga tahun terakhir.
Sekretaris Perusahaan Bukalapak, Cut Fika Lutfi, menyatakan bahwa aksi korporasi ini akan berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi sejumlah karyawan di seluruh ekosistem usaha perseroan.
“Pelaksanaan Rencana Aksi Korporasi tersebut akan berdampak kepada sejumlah karyawan di seluruh ekosistem usaha Perseroan,” kata Cut Fika Lutfi dalam keterangannya di Keterbukaan Informasi dalam situs Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 30 Oktober 2024.
Meskipun demikian, Bukalapak memastikan akan memenuhi seluruh hak dan kompensasi para karyawan yang terdampak sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
CEO Bukalapak, Willix Halim, menambahkan bahwa perusahaan akan mengubah pendekatan operasional dan segmen bisnis yang terfokus untuk mencapai tujuan strategis perusahaan.
“Restrukturisasi ini akan mengakibatkan pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai bisnis yang akan dilaksanakan dalam dua kuartal mendatang,” kata Willix dalam keterangan tertulisnya pada Rabu, 30 Oktober 2024.
Bukalapak akan berfokus pada bisnis inti yang meliputi Mitra Bukalapak, Gaming, Investment, dan sejumlah layanan di Retail.
Bukalapak mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp 597,34 miliar pada kuartal III-2024, lebih kecil dari periode sebelumnya pada 2023 sebesar Rp 776,22 miliar. Meskipun terdapat pertumbuhan pendapatan di masa lalu, biaya operasional telah meningkat melebihi kontribusi pendapatan di berbagai segmen bisnis.
“Kami telah berupaya untuk fokus pada optimalisasi operasional dan menjaga disiplin keuangan guna menghadapi tantangan ini,” kata Willix.