Kabartelisik.com  – Unilever mengumumkan akan melakukan perubahan drastis di Indonesia setelah mengalami penurunan penjualan akibat boikot konsumen terkait situasi geopolitik di Timur Tengah. Menurut Fernando Fernandez, Kepala Keuangan Unilever global, konsumen Indonesia mulai memboikot produk-produk multinasional mereka, seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, hingga Wall’s, sebagai respon atas perang di Gaza.

Boikot ini berdampak signifikan pada penjualan Unilever di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia. Fernandez menyatakan bahwa perusahaan akan mengupayakan strategi baru untuk membuat merek-mereknya lebih relevan dengan perubahan sosial yang sedang berlangsung. Dia optimistis perubahan tersebut akan menunjukkan hasil dalam enam bulan ke depan.

Namun, analis Barclays, Warren Ackerman, meragukan efektivitas perubahan ini, mengingat Unilever telah berkinerja buruk di Indonesia selama hampir satu dekade. Sementara itu, CEO Unilever, Hein Schumacher, mengakui adanya masalah berkepanjangan di pasar Indonesia, dengan penurunan pendapatan mencapai 18% pada kuartal ketiga tahun ini.

Fernandez menjelaskan bahwa Unilever telah mulai merombak sistem distribusi dan berupaya menstabilkan harga di Indonesia. Meski dampaknya belum terasa secara signifikan, mereka berhasil memulihkan sebagian pangsa pasar yang hilang akibat reaksi konsumen terhadap situasi di Timur Tengah.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *